Pages

Selasa, 01 Januari 2013

EKONOMI PANCASILA


klik di sini

Hubungan Manusia dan Ekonomi
Setiap manusia memiliki kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.

Ideologi Pancasila dalam Ekonomi
            Sistem nilai atau falsafah dasar bangsa Indonesia yang kini sudah menjadi ideologi bangsa adalah Pancasila. Karena Pancasila sudah disepakati sebagai falsafah dasar yang menjadi pandangan dan pegangan hidup bangsa, maka ia menjadi moral kehidupan bangsa, menjadi ideologi yang menjiwai peri kehidupan bangsa di bidang sosial budaya, sosial politik, hankam, dan sosial ekonomi.
            Di Indonesia, pandangan hidup Pancasila memberi dasar kuat pada konsep ekonomi yang berdasar moral. Dalam Pancasila, manusia mencari keseimbangan antara hidup sebagai pribadi dan hidup sebagai anggota masyarakat, antara hidup materi dan rohani. Manusia Pancasila yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, selain homo-economicus, juga homo-metafisikus dan homo-mysticus. Hal ini berarti bahwa dalam Ekonomi Pancasila, manusia tidak hanya dilihat dari satu segi saja yaitu rangsangan ekonomi, tetapi sebagai manusia seutuhnya. Sebagai manusia yang utuh, ia berpikir, bertingkah laku, dan berbuat tidak berdasar pada rangsangan ekonomi saja, tetapi selalu memperhatikan faktor sosial dan moral.
            Faktor sosial dalam hubungannya dengan manusia lain dan faktor moral dalam hubungannya sebagai titah Tuhan dengan penciptanya. Moralitas ekonomi Pancasila mencakup ajaran-ajaran Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Dengan menggunakan sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila, diharapkan manusia akan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
            Pancasila sebagai dasar negara dapat diterapkan dalam kehidupan ekonomi bangsa, negara, dan masyarakat sebagai berikut :
1)   Ketuhanan yang Maha Esa.
Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi, sosial, dan moral.
2)   Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas-asas kemanusiaan.
3)   Persatuan Indonesia
Prioritas Kebijaksanaan ekonomi adalah perekonomian yang tangguh. Ini berarti nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
4)   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari usaha bersama.
5)   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan keadilan sosial.


Sumber : 
Mubyarto. 1993. Ekonomi Pancasila : Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta. LP3ES
__________. 1992. Pancasila Sebagai Ideologi : dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Jakarta. BP-7 Pusat

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About